(Foto: Dispenau)
23 Oktober 2012, Belitung: Diawali pesawat intai Boeing 737 Skadron
Udara 5 mengamati daerah sasaran operasi dan dilanjutkan pesawat-pesawat
tempur TNI AU yang melibatkan pesawat F-16 Fighting Falcon, SU-27/30
Sukhoi, Hawk 109/209, melakukan pemboman di sasaran yang telah dideteksi
pesawat Boeing.
Setelah sasaran di bombardir, tim SAR Tempur (Sarpur) melaksanakan
evakuasi bagi penerbang yang melakukan eject setelah di tembak lawan
dengan menggunakan dua pesawat SA-330 Puma dan satu pesawat NAS-332
Super Puma dengan teknik Slink.
Untuk mencegah aksi teror dilakukan penyisiran oleh satu Batalyon
Paskhas yang di pimpin Komandan Wing 1 Paskhas Kolonel Psk. Eris, yang
diterjunkan dengan enam pesawat C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim
Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh. Untuk
mendukung moril pasukan, diterjunkan dukungan logistik, obat-obatan dan
amunisi dengan dua C-130 Hercules dengan teknik Container Delevery
System (CDS).
Kegiatan tersebut merupakan skenario latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha
tahun 2012 yang dilaksanakan di Air Weapon Range, Buding, Pulau
Belitung. Selasa (23/10).
(Foto: Dispenau)
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, dalam sambutannya pada penutupan
latihan Angkasa Yudha tahun 2012 mengatakan, keberhasilan latihan yang
telah dilaksanakan agar dijadikan pijakan awal untuk meningkatkan
keberhasilan yang lebih besar dalam tugas yang lebih berat dan sulit.
Mengingat kedepan TNI Angkatan Udara sedang dan akan terus meningkatkan
kekuatan udaranya secara bertahap.
Selama latihan berlangsung, telah terjadi berbagai dinamika latihan yang
lebih disebabkan oleh adanya idealisme dihadapkan dengan realita yang
berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan nyata TNI Angkatan Udara.
Ditemukan adanya kekurangan dan kelebihan dalam penerapan doktrin selama
latihan, berkaitan dengan taktik dan strategi operasi udara, mempunyai
nilai bobot kemanfaatan yang sama terhadap upaya peningkatan operasi
udara.
Diharapkan, melalui latihan Angkasa Yudha Tahun Anggaran 2012 ini ,
dapat dicapai suatu kondisi yang ideal dalam konteks hubungan komando
dan staf pada proses pengambilan keputusan tingkat Gladi Posko maupun
dalam kenyataan pada saat Manuver Lapangan.
"Dengan berakhirnya Latihan Angkasa Yudha Tahun 2012 ini, diharapkan
tujuan latihan menguji doktrin dan meningkatkan kemampuan, dapat
dijadikan pengalaman penugasan selanjutnya. Lakukan evaluasi secara
menyeluruh, dari aspek strategis, taktis, teknis, operasional, serta
aspek komando dan pengendalian", ungkap kasau.
Sumber: Dispenau


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih bagi yang sudah berkomentar,dimohon sering-sering berkunjung ya!