Sea Cloud II milik Hansa Treuhand GmbH produksi Astilleros Gondán S.A. (Foto: Astilleros Gondán S.A.)
24 Oktober 2012, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
menyiapkan pengganti kapal perang Dewaruci yang akan pensiun pada 2013.
"Untuk pengganti KRI Dewaruci ini masih dalam tahap negosiasi. Sekarang
masih dalam proses di Kementerian Pertahanan," kata Wakil Kepala Staf
TNI A, Laksamana Madya TNI Marsetio, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, ada lima perusahaan dari tiga negara yang siap memproduksi
kapal pengganti KRI Dewaruci. Lima perusahaan itu, dua perusahaan dari
Spanyol, dua perusahaan dari Belanda dan satu perusahaan dari Polandia.
Kepala Dinas Penerangan AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati,
menyebutkan, saat ini TNI AL telah menyerahkan rekomendasi tiga
perusahaan yang akan memproduksi kapal Dewaruci tersebut.
"Saat ini prosesnya sudah mengerucut menjadi tiga perusahaan. Kami sudah
menyerahkan kepada Kementerian Pertahanan sebagai domain yang
memutuskan pembuat kapal Dewaruci," katanya.
Menurut dia, kapal latih pengganti ini harus memiliki standar yang sama
dengan kapal Dewaruci yang selama ini dikenal tangguh dan telah
mengikuti berbagai gelaran maritim internasional.
"Paling tidak memiliki standar yang sama bahkan lebih, baik dari segi
fisik, lebar, daya tampung, maupun manuver karena ini merupakan kapal
latih," ujar Suropati.
Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Mayjen TNI Hartind Asrin,
mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dulu melalui Tim Evaluasi
Pengadaan (TEP) di bawah Kabaranahan setelah menerima rekomendasi
perusahaan pembuat kapal, yakni TNI AL.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Kolonel Kav
Bambang Hartawan, menyebutkan saat ini Kemhan baru menerima proses
penawaran dan akan mengkajinya terlebih dahulu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, TNI AL sebelumnya telah
mengerucutkan lima nama perusahaan calon pembuat pengganti KRI Dewaruci.
Penyerahan rekomendasi sebelumnya telah dilakukan oleh TNI AL ke
Kementerian Pertahanan namun dikembalikan karena dinilai kurang layak.
Namun penyerahan rekomendasi kedua TNI AL ke Kementerian Pertahanan
masih terdiri atas tiga dari lima perusahaan sama yang ditolak.
Lima perusahaan yang sebelumnya bersaing untuk direkomendasikan menjadi
calon pembuat kapal latih baru itu adalah Astilleros Gondán S.A dari
Spanyol, Bumar SP ZOO asal Polandia, Icon Yachts dari Belanda, Freire
Shipyard dari Spanyol, dan DSNS Belanda.
Dari nama tersebut, Astilleros Gondán S.A memiliki penawaran harga
terendah, 53,18 juta dollar Amerika namun hanya memiliki panjang kapal
78 meter, sementara Freire Shipyard mengajukan kapal dengan panjang 110
meter namun dengan harga 74,7 juta dolar AS.
Bumar mengajukan penawaran sebesar 64,7 juta dolar dengan panjang kapal
dibuat 78 meter. DSNS Belanda mengajukan penawaran dengan nilai 75,9
juta dolar untuk kapal sepanjang 96 meter.
Sedangkan Icon Yachts mengajukan penawaran sebesar 68,9 juta dolar
dengan rincian kapal sepanjang 107 meter dan lama pembuatan 18 bulan
serta memastikan kesanggupan pembuatan dengan melibatkan banyak bahan
baku dan sumber daya manusia dari dalam negeri.
Sumber: ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih bagi yang sudah berkomentar,dimohon sering-sering berkunjung ya!